Langsung ke konten utama

Sebagai Manusia - oleh fyaalt


Sebagai Manusia
Oleh fyaalt

Sebagai manusia yang kerap mengartikan makna hidup ini, aku dapat mengerti bahwasannya setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Aku juga mengerti tentang keras dan beratnya hidup ini.

Sebagai manusia yang kerap kali melakukan kesalahan, aku mengerti bagaimana diperlakukan dan dipandang rendah lewat kacamata oranglain bahkan ketika kita hanya seorang korban.

Sebagai manusia aku dapat mengerti perasaan orang tua yang merasa gagal dalam mendidik dan  memenuhi kewajiban serta hak-hak dari anak-anaknya. Entah berapa banyak  waktu yang dikorbankan,keinginan yang ditangguhkan,bahkan berapa kali nyawa menjadi taruhan.

Sebagai manusia yang pernah merasa gagal dalam kehidupan, aku juga mengerti harus bersikap bagaimana terhadap kegagalan ini. Dengan mengindahkan setiap kegagalan menjadi suatu langkah kesuksesan dan hal ini tidak mudah bagi setiap manusia.

Sebagai manusia yang terpaksa harus kuat menahan tangis emosi dan amarah, akupun harus mengerti bagaimana cara menghargai setiap kata yang terucap dan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Sebagai manusia yang pernah merasa tangguh dan sombong dihadapan manusia lainnya,aku juga mengerti bahwa Tuhan yang lebih besar dari segalanya dan aku hanya bagian kecil yang Tuhan ciptakan untuk belajar dan bersyukur atas kesempatan dalam hidup ini.

Sebagai manusia yang selalu merasa kurang dan suka mengeluh,aku juga harus paham bahwa hidup tak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan dan diharapkan, sisanya aku harus belajar ikhlas dan sabar. Semoga kehidupan yang ku dambakan selalu sejalan dengan apayang disyariatkan Tuhan.

22.03.2020
#Sebagaimanusia
-fyaalt

Komentar

Popular Posts

Anak Pertama: Sebuah Anugerah

Anak Pertama: Sebuah Anugerah Oleh fyaalt Setelah aku menuliskan ini, aku harap dirimu menjadi lebih kuat, lebih tabah dan lebih sabar. Ingatlah saat hal menjadi Anak Pertama itu adalah sebuah anugerah. Anak pertama dituntut untuk menjadi sosok pemimpin bagi adik-adiknya, dituntut untuk dapat mengayomi dan menjadi panutan? Tidak,semua itu bukanlah suatu tuntutan. Itu adalah tantangan sekaligus anugerah. Dan kamu perlu tau itu. Bahwa untuk menjadi anak pertama memang tidak mudah juga bukan berarti tidak bisa menjalaninya. Semua bisa. Karena kamu hebat. Sebagai anak pertama, kadang kamu berandai-andai untuk mrnjadi yang tak paling tua, memiliki kakak yang dapat membantu biaya hidup keluarga, atau hanya ingin sekadar bermalas-malasan tanpa memikirkan tanggung jawab yang orang tua berikan. Iya sekadar bermanja-manjaan. Namun ternyata, kamu tetaplah anak pertama yang dibahunya tertumpuk berbagai tanggung jawab, memiliki segudang kewajiban dan kamu tak bisa seenaknya mengambil keputusa

CERPEN - LELAKI YANG KU SEBUT AYAH

  LELAKI YANG KU SEBUT AYAH fyaalt Ketika  langit mulai mewarnai dirinya menjadi warna oranye kemerahan dan mentari tergantikan oleh benda bulat putih yang disebut bulan, lelaki itu kembali datang ke rumah dengan suara motornya yang sangat ku kenali bahkan dari kejauhan. Ketika lelaki itu sampai di depan gerbang, aku keluar untuk membantunya menggeser pagar yang menutupi jalan masuknya. Sekali lagi ku pandangi ia yang amat lelah dengan keringat basah yang  menempel  di wajahnya. Adzan mulai berkumandang sesaat tepat ketika lelaki itu menginjakkan kakinya di depan pintu masuk rumah kemudian adik-adik kecilku mulai berlarian sambil berteriak,  ”Ayaaaah!!”  Raut wajah lelah itu tergantikan oleh senyuman yang    seolah    adalah obat dari lelahnya. Bunda juga keluar dari tempat nyamannya untuk menyambut kedatangan ayah dengan senyuman, dan wewangian sambil salam menyium tangan ayah. Aku mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk mengerjakan wudhu dan kemudian sholat. Bunda, ayah, dan adik-ad

CERPEN - Si Pengadu

Si Pengadu oleh fyaalt    "Eh bapaknya si Mia datang awas lo dicariin" "Beneran anjing si Mia" "Iya udah mending lu duduk dulu aja jangan masuk dulu ke situ" Mentari baru saja menyinari halaman sekolahku. Di saat aku mulai memasuki gerbang sekolah dengan motor win ayahku. Aku merasa seperti punya power hari ini. Senyuman ku tak bisa ku sembunyikan lagi. semua orang memandangiku.itu artinya mereka tahu jika ayahku datang ada orang yang perlu membuat permintaan maaf padaku. "Mana Teh orangnya belum datang" "Belum kayaknya" "Itu bukan tuh yang namanya hafiz" "Bukan orangnya tinggi gede. biasanya datangnya jam 7-an" Pagi itu tak ada yang tak bisa mengalihkan pandangannya dari keberadaan ayahku. Ayahku yang gemuk dan besar mencuri perhatian banyak orang. Terlebih lagi dia dikenal sangar dan galak walaupun bukan preman.  "Yah Itu tuh yang namanya hafiz yang pakai tas merah" "Itu" Ayahku menghampiri dan