Anak Pertama: Sebuah Anugerah
Oleh fyaalt
Setelah aku menuliskan ini, aku harap dirimu menjadi lebih kuat,
lebih tabah dan lebih sabar. Ingatlah saat hal menjadi Anak Pertama itu adalah
sebuah anugerah. Anak pertama dituntut untuk menjadi sosok pemimpin bagi
adik-adiknya, dituntut untuk dapat mengayomi dan menjadi panutan? Tidak,semua
itu bukanlah suatu tuntutan. Itu adalah tantangan sekaligus anugerah. Dan kamu
perlu tau itu. Bahwa untuk menjadi anak pertama memang tidak mudah juga bukan
berarti tidak bisa menjalaninya. Semua bisa. Karena kamu hebat.
Sebagai anak pertama, kadang kamu berandai-andai untuk mrnjadi yang
tak paling tua, memiliki kakak yang dapat membantu biaya hidup keluarga, atau
hanya ingin sekadar bermalas-malasan tanpa memikirkan tanggung jawab yang orang
tua berikan. Iya sekadar bermanja-manjaan. Namun ternyata, kamu tetaplah anak
pertama yang dibahunya tertumpuk berbagai tanggung jawab, memiliki segudang
kewajiban dan kamu tak bisa seenaknya mengambil keputusan sendiri untuk
hidupmu. Tapi sudahlah, terima kenyataan ini dan jadikanlah suatu harapan yang
bisa membawamu menjadi sosok yang kuat.
Sebagai anak pertama, kamu tau bagaimana seluk beluk jatuhnya
bangunnya orangtua dalam menghidupimu dan adik-adiknya. Kamu dituntut untuk
berfikir rasional, bersikap dewasa dan tenang. Karena kamulah yang harus
mengerti posisimu dan jauh lebih dewasa dari adik-adikmu. Menjadi telinga bagi
adik dan orangtua sepertinya sudah akan terbiasa, karena hal itu pula membuatmu
lebih mengerti dan menjadi pribadi yang matang.
Harapan orang tua ada di bahumu, contoh bagi adik-adik ada diprilakumu. Maka beratnya menjadi anak pertama, kau harus selalu mecoba kuat walau terkadang belum ada yang menguatkanmu. Semua itu berkah yang harus kamu syukuri. Karena hal itu, kamu menjadi lebih dewasa dan lebih siap untuk menghadapi dunia. Bahagialah!
Komentar
Posting Komentar