Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

CATATAN

RETORIKA Oleh fyaalt Tau apa sih kita tentang masa depan? Tau apa sih kita tentang apa yang akan terjadi besok pagi? Tau apa sih kita dengan seseorang yang hari ini menyatakan rasa mungkin besok bisa saja hilang entah kemana. Tau apa? Tidak tau, bukan? Kenapa kita suka menduga-duga apa yang akan terjadi besok? Kenapa juga kita harus menduga-duga tentang respon pesan dari seseorang yang kita suka?   Kenapa kita lebih suka berprasangka dahulu sebelum mencoba? Kenapa? Setiap dari kita mencoba menggantungkan bahagia kepada orang lain. Kebanyakan dari kita lebih takut dengan kenyataan yang terjadi. Dan kita lebih suka berekspektasi tinggi sampai tak siap dengan kecewa yang akan dihadapi karena tak sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pemikiran sendiri. Benar begitu bukan?

CATATAN

SURAT UNTUK MAMA Oleh fyaalt Desember pagi, kulihat mentari yang bersembunyi dibalik mega. Dengan awan yang terlihat kelabu seakan memberitahu bahwa hujan akan datang. Melihatmu didepan rumah sambil memindahkan jemuran pakaian seperti siap untuk menerima datangnya hujan. Seakan hati ini meminta untuk menolong, namun gawai ini seringkali terlihat menarik dan sulit ditinggalkan. Semalam tadi, sudah ku tuliskan daftar yang akan kulakukan pada hari Ibu nanti. Bangun pagi, menyiapkan sarapan, mencuci, menyetrika bahkan membersihkan rumah dan membuat kejutan kecil untuk merayakannya. Lantas, di pagi ini tak ada satupun dari daftar bisa ku centang, kemalasan ini seakan mengendap perlahan. Maaf Ma, aku hanya bisa bermalasan tanpa punya perkembangan. Maa.. kadang kala, setiap harinya aku ingin engkau bercerita padaku tentang apa yang Mama rasakan. Setiap kulihat mata Mama selalu tersirat kisah yang ingin diutarakan. Entah itu karena rasa lelah seharian mengurus adik sambil mengerjak
UNTUK ORANG YANG SELALU AKU PERTAHANKAN Hari ini, aku lelah. Aku ingin istirahat sejenak dari dunia yang penuh drama. Hari ini pula, aku ingin mengungkapkan asa kepada semesta tentang rasa di dada. Duduk diatas bukit, memandang semua yang bisa ku lihat dari sana. Lalu, meneteskan air mata yang sudah lama tertahan karena malu terlihat lemah. Angin ini, seakan memeluk tubuhku secara perlahan. Tenang dan damai, aku suka. Dan.. wajahmu kembali lagi terbayang dalam pandangan. Selama hari berlalu, bulan dan tahun berganti hanya kamu yang ku nanti. Sikapmu, perhatianmu, tawamu bahkan diammu selalu ku rindukan. Walau kadang kamu tidak membalas pesanku, atau tidak menjawab telponku bahkan tidak memberi aku kabar, aku selalu bersabar. Cobalah.. Sesekali lihat aku, sesekali dengarkan perasaanku. Hargai sedikit saja waktuku yang sudah ku luangkan untukmu.  Atau... Jujurlah, ungkapkan saja. katakan apa yang kamu rasakan kepadaku. Jika memang tak pernah punya rasa, aku tak akan m

CERPEN

ANAK MANJA AYAH Oleh fyaalt           Tik tok.. tik tok.. tik tok.. “Waktu tinggal 10 menit lagi” ucap salah satu pengawas ujian yang sedang bertugas. Hari ini aku mengikuti ujian masuk ke salah satu perguruan tinggi di Kota Yogyakarta. Aku memilih ingin diterima di sana karena sesuai julukannya kota Yogyakarta yang selama ini lebih dekat dengan kota Pelajar. Bukan hanya itu, kakak kelasku yang sudah diterima duluan, mengatakan bahwa biaya hidup disana juga tergolong murah.           Tap.. tap.. tap.. langkah pengawas ujian itu membuatku tertekan, waktu yang selama ini ku persiapkan untuk ujian sudah begitu jauh lebih lama. Aku sudah mempersiapkan semuanya mulai saat aku duduk di bangku kelas 11 SMA. Tapi hari ini,benar-benar menegangkan. Aku kacau, -tik tok…tik tok.. - tinggal 10 menit lagi, -tap..tap.. tap- aahhh langkah kaki itu, membuatku semakin tidak karuan.           Kulihat lembar demi lembar kertas soal TKD, masih banyak yang belum ku selesaikan. “Aduhh, a
SAKIT Tentang sakit, tidak bisa disembunyikan. Ia akan tetap nampak walau kamu tidak pernah mengatakan. Dirimu yang lemah membuat panik anggota keluarga. Sama seperti kakak perempuanmu dahulu, tidak pernah pasti apa yang dia rasakan. Untungnya dia pandai menulis, senang sekali. Buku hariannya tertumpuk, walaupun isinya kebanyakan tentang perasaannya kepada orang yang dia suka. Tapi, bagi kami yang tak pernah tahu kehidupannya, kami tahu perasaannya lewat tulisan yang dia tulis dalam lembar buku hariannya. Kadang, kami menemukan tulisannya berada pada lembar terakhir dalam kamus-kamus kecil. Kamu pun begitu, tak berani mengungkapkan apa yang dirasakan. Ayo cobalah untuk sedikit terbuka kepada kami. Cobalah untuk memberanikan diri, kami siap mendengarkan keluhanmu. Jangan dipendam, jangan disimpan sendiri. Tak baik untuk kesehatanmu, tak baik untuk hatimu, dan tak baik juga untuk jiwamu. Curhat itu perlu, agar kamu lega agar kami mengetahui apa yang kamu rasakan selama ini.

CERPEN

KEPADA SANG MALAM Oleh fyaalt Tiap malam datang, aku selalu pergi keluar hanya untuk menatap langit malam yang terbentang. Dihiasi oleh bintang-bintang yang berkerlipan dan hembusan angin yang datang. Seolah merangkul tubuh dikeheningan malam. Waktu menunjukkan tepat jam 7 malam, 30 menit sebelum adzan isya berkumandang. Ku pasang earphone, ku putar soundtrack drama korea kemudian ku pejamkan mata seraya menikmati alunan melodi lagu ini. Berbicara bersama malam, bisa dibilang seperti itu. Ditengah dinginnya udara malam, selalu menenangkan hati serta pikiran. Dan ditengah-tengah itu terpikirkan tentang laki-laki pujaan. Apakah kekhawatiran yang tak pernah menemukan jawaban akan usai setelah ia datang? “Beautiful life… beautiful life …” sesaat reffrain dari soundtrack drama ini mengingatkan akan masa-masa remaja. Masa-masanya menggila karena nilai yang tak meningkat jua – walaupun sudah ikut bimbel kelas gold dengan biaya yang melebihi biaya sekolah itu sendiri. Masa-masa men