Sunyi
dan Egomu
fyaalt
Ku
melihat kau di sudut jendala malam itu
Terlihat
termenung menatap bintang malam
Kau
seakan bertanya pada gelapnya awan
Sembari
ditemani tetesan rintik hujan
Bergumam,
“Berat, tak tahan. Perlu menunggu berapa lama lagi?”
Begitu
ku perhatikan
Lewat
punggungmu yang kau tunjukkan
Dan
bayangan hitam tampak merasakan kesedihan
Sampai
jam berdetak menemani kesunyian
Menggema
dalam ruang
Mungkin
kau tak merasakan kehadiranku
Tapi
ku berusaha untuk bertahan meyakinkan
Justru
kau semakin bersikukuh dengan pikiran
Melawan
keadaan dan hanya mempersulit pilihan
Ruang
gelap yang berlalu masih tertinggal di hadapan
Kau
melihat silaunya cahaya tapi tak berusaha menggapai
Akhirnya
kau hanya mendengar bisikan yang meragukanmu kembali
Sehingga
kau lupa egomu sendiri
Bukankah
hidup ini tetap dimiliki oleh Sang Pemilik Hati?
Komentar
Posting Komentar