BOLEHKAN?
Sebuah pesan untukmu
Oleh fyaalt
AKU HARAP SUATU HARI NANTI INI AKAN TERBACA OLEHNYA atau mungkin
dia sedang membacanya diam-diam? Kalau iya, Haloo.. ini aku ketik di saat kamu
tidak lagi merespon pesan dariku.
Aku rasa dari awal kita tak pernah punya rasa yang benar-benar ada.
Mungkin aku saat itu hanya kesepian dan kebetulan kamu terpikirkan olehku, dan
aku merindukan moment kamu memberikan perhatian kepadaku. Mungkin kamu saat itu
hanya membalas asa, mengatakan nyaman saat bersamaku padahal tak semua sesuai
keinginanmu.
Mungkin saat itu juga harusnya ku tak ungkapkan suka, karena aku
hanya takut kamu meninggalkan tanpa memberi kabar dan aku sudah terbiasa dengan
itu semua. Mungkin seharusnya kamu juga tak usah sungkan untuk bilang tidak, padahal
kamu tau apa yang kamu rasakan saat itu.
Padahal aku tau diriku, aku paham diriku. Aku egois dan aku hanya
merasa hampa.
Padahal kamu tau dirimu, kamu paham dirimu. Kamu hanya tak pandai
mengekspresikan rasa.
Aku belum mampu.. aku tau itu, tapi aku malah seolah menuntutmu
untuk terus di sampingku. Aku saja tak pernah banyak memberi, tapi kamu malah
memberiku lebih.
Kamu tau semua keraguanmu, kamu memilih menyimpannya. Kamu sering
mengatakan akan pergi dan menghilang, ku pikir itu semua candaan dan sebenarnya
sebuah peringatan. Aku tak boleh jatuh terlalu dalam.
Aku tau aku egois, namun aku sudah jatuh terlalu dalam. Jatuh dalam
boomerangku sendiri. Jatuh dalam kejujuranku sendiri dan jatuh kedalam
kebodohanku sendiri. Hahaha.. hidup ini lucu.
Dan kamu.. bukannya mengatakan yang sejujurnya saja. Tenang, Aku
akan baik-baik saja.
Aku tidak apa-apa. Tidak apa-apa tanpa kabarmu, tidak apa-apa tanpa
telponmu di jam-jam malam itu, tidak apa-apa tanpa nyanyianmu yang tiba-tiba
kau kirimkan padaku. Tidak apa-apa sungguh.
Lagipula kamu tidak lupa bukan dengan pesanku “aku sayang diriku”.
Dan satu lagi, jaga dirimu baik-baik. Kejarlah impianmu itu. Aku
akan berdoa disini untukmu selalu dan tak akan pernah berhenti. Karena aku menyayangimu.
Tapi jangan salah paham dulu, bukan berarti menyayangi meminta
untuk dimiliki. Bukankah manusia memang harus saling menyayangi satu sama lain,
dan aku menyayangimu juga seperti menyayangi teman-temanku yang baik padaku.
Apa itu sebuah kesalahan?
Bohong kalau kamu jawab itu adalah sebuah kesalahan padahal kamu
amat menikmati saat ku beri rasa sayang. Jadi, aku tak ingin berhenti.
Bolehkan?
Komentar
Posting Komentar