PESAN
UNTUK DIRI SENDIRI
Oleh
fyaalt
Untuk
: DIRIKU SENDIRI
Dari : Aku
Pesan :
Assalamualaikum..
Halo, diriku ini aku. Bagaimana harimu? Semoga menyenangkan ya. Lekaslah
istirahat jika lelah, jangan soksok-an kuat. Tubuhmu juga butuh waktu untuk istirahat,
kamu tidak boleh egois. Jangan suka tidur larut malam begitu ah. Tidak sedang
mengerjakan apapun bukan? Jadi untuk apa waktumu kamu buang? Ayo segera tidur!
Namun,
ingat. Besok pagi jika kamu berhasil bangun di sepertiga malam, pergi lah dan
lekas berwudhu, lihat dan rasakan bagaimana Tuhanmu merindukanmu. Cobalah
ceritakan yang kemarin terjadi, keluhkan yang ingin kau keluhkan. Sampaikan
yang ingin kau sampaikan dan jangan lupa berdoa untuk hari yang akan datang.
Setelah itu, tunggulah waktu untuk sholat subuh. Jangan langsung tidur lagi.
Kalau
matahari sudah terbit dan memancarkan sinarnya, sesekali rasakan hangat dari
sinarnya. Dan biasanya orang tuamu yang pagi-pagi sudah memintamu untuk
menolong, tentu sekarang kamu harus siap menolong mereka. Jangan suka bilang
nanti, sekali dipanggil langsung hampiri. Sewaktu-waktu nanti kamu sungguh akan
sangat-sangat merindukan panggilan itu walaupun menyebalkan. Eits.. jangan lupa
sarapan, agar tubuhmu tetap kuat dan penuh berenergi. Sudah menginjak usia dewasa,
kamu harus lebih mengerti dirimu sendiri. Jangan suka di ingatkan begitu, lebih
baik kalau kamu mencoba mengingatkan.
Jam
dindingmu, tepat menunjukkan angka delapan. Saatnya pergi untuk mengisi hari!
Semangat, bukankah hari ini sudah punya tujuan? Semalaman kamu menulis list
yang akan dikerjakan hari ini, jadi tunggu apalagi? Pergi untuk kuliah? Pergi
untuk kerja? Pergi untuk bertemu teman-teman? Atau pergi untuk sekadar
berjalan-jalan meghabiskan waktu luang dan uang? Tentu saja itu rencanamu hari ini.
Kamu harus kerjakan, dan listmu hari ini harus terpenuhi. Tidak boleh malas
bergerak, ayo cepat!
Ditengah
perjalanan, jika kamu merasa iba terhadap seseorang dan ingin memberi. Sudah,
berikan saja. Uangmu bukan milikmu kok, semua itu titipan, masa mau ngasih
orang harus mikir-mikir dulu. Dah, rezekimu bukan hanya uang, kamu bisa
bernafas dan pergi bertemu dia saja sudah rezeki. bersyukur!
Ketika
matahari sudah naik dan saat itu terik-teriknya. Rasanya kamu ingin memaki,
menyalahkan kenapa sangat panas dan meminta diturunkan hujan? Mari kita lihat
disekeliling kita, apa hikmahnya terik matahari di siang hari? Bajumu yang kamu
cucikan oleh ibumu itu kering setelah berhari-hari pakaian basah menumpuk tidak
kunjung kering. Pedagang kaki lima, pedagang es cendol, es doger, segala macam
es di pinggir-pinggir jalan hari ini beruntung, dagangannya laku banyak orang
yang kehausan dan ingin minum es. Kamu? Malah meminta hujan.
Adzan
dzuhur berkumandang, dan kamu pergi ke mushola terdekat. Selesai sholat seperti
biasa kamu berdzikir dan berdoa untuk masa depanmu. Setelahnya kamu pergi ke
warung makan di pinggir jalan. Ruangannya kecil, mejanya sederhana, makanannya
semua yang kamu suka ada yang lebih istimewa adalah harganya terjangkau. Sangat
pas untuk manusia yang baru saja dewasa, umur 20 tahunan uang saku
Alhamdulillah sudah dari diri sendiri.
Kamu
duduk menghadap tembok, dan makan dengan kenyang. Ternyata datang sepasang
manusia yang berada dalam hubungan –kayanya pacaran. Bergandengan tangan,
suap-suapan. Dan dipikiranmu, ah mungkin saja mereka sudah halal. Tapi tidak!
Mereka memang pacaran. Hatimu merasa iri, kamu ingin juga makan ditemani. Pergi
kemana-mana berdua, berbagi cerita dan kasih sayang. Tapi, hubungan dengan
manusia yang berlawanan jenis tidak sesimple itu.
Apalagi
umurmu yang memasuki 20 tahunan, mugkin ingin merasakan cinta dari seseorang.
Ingin memiliki pacar, karena mungkin saat SMA kamu terlalu fokus belajar. Tentu,
saat Sekolah dulu kamu mungkin Menyukai seseorang, tapi perasaan itu berlalu secepatnya.
Dan sekarang kamu merasa ingin memiliki seseorang, seperti teman-temanmu.
Bahkan beberapa dari mereka sudah ada yang menikah. Dan pernyataan “Kapan nikah
?” sudah menghampirimu. Tapi kamu hebat!
Masih
tahan kesendirian. Bukan berarti kamu tidak ingin pasangan, tapi kamu tau, umur
yang memasuki 20an dengan cita-cita dan impian yang belum tercapai kamu tau
mana yang harus di prioritaskan. Fokuslah dulu dan teruslah berusaha, jangan
pernah menyerah kalah. Siapa tau suatu hari nanti keberuntungan akan
menghampiri.
Jika
waktu terasa cepat berlalu, dan hari mulai gelap. Cepatlah pulang, orangtuamu
menanti, adik-adikmu menunggu ingin bermain denganmu. sebelum sampai rumah,
barangkali mampir ke minimarket membelikan eskrim kesukaan untuk adikmu, atau
martabak pinggir jalan untuk mama, dan sate serta pecak bandeng untuk ayahmu.
Jika kamu membayangkan respon mereka tentu saja akan membuatmu senang. Tapi
yang lebih berharga adalah ketika kamu sampai didepan pintu rumah, kamu disambut
oleh pertanyaan “Sudah pulang, kak? Hari ini lebih cepat ya.” Atau sahutan adik
yang teriak “kakaaakk..”. bahagianya bukan main benar?
Waktu
malam adalah waktu bersantai, luangkan waktumu bersama keluarga di depan meja
makan. Makanlah bersama, ceritakan tentang yang hari ini terjadi, atau kamu
menanyakan apa yang adikmu kerjakan seharian ini. Mengobrol saat makan adalah
hal sederhana namun memiliki arti. Dan jangan lupa bersyukur makan malam hari
ini masih lengkap dengan menu sederhana tapi istimewa buatan mama!
Tanpa
terasa, sudah malam saja. Malam ini renungi yang hari ini terjadi, dari list
harianmu adakah yang belum kamu kerjakan? Atau yang tertinggal? Ayo selesaikan
sebelum kamu mulai bersih-bersih dan bersiap tidur. Tidak boleh ada yang di
tunda loh ya.
Jadi,
setelah semua selesai, satu hari berlalu. Bukan.. lebih tepatnya hampir 7.000
hari berlalu kamu sudah mencapai apa hari ini? Apa kamu masih merasa kurang?
Tentu pasti jawabannya tentu saja, selalu kurang. Kurang apa hari ini? Kurang
uang? Kurang perhatian? Apa kurang kasih sayang? Hahaha.. kamu kurang bersyukur
aja kali ah. Sudah nikmati saja.
Ku
tanya sekarang, bagaimana harimu hari ini? Berat, rasanya ingin menangis? Umur
yang sudah menginjak dewasa, kuliah belum selesai tapi banyak pengeluaran. Kerja
sampingan tidak cukup untuk bayaran, cita-cita dan harapan yang masih belum
tercapai? Tapi kamu tidak ada niatan untuk menyerah bukan?
“Ngga
tau ya, kok makin kesini kayanya aku rasa salah jurusan. Aku makin malas dengan
kehidupan. Tuntutan zaman yang semakin besar. Kehidupan teman-temanku, semuanya
terlihat bahagia. Aku masih saja begini. Rasanya aaah aku tidak tau.” Batinmu
begitu.
Diriku..
setiap manusia punya waktu yang berbeda, contoh kecilnya kamu dan adikmu.
Adikmu jam 8 malam sudah tidur, dan kamu masih duduk didepan laptop mengerjakan
tugas, jam 10 kamu tidur itupun kalau sudah selesai. Jam 5 kamu bangun, adikmu
masih terlelap tidur padahal semalam dia tidur lebih awal. Begitulah, contoh
sederhana. Mungkin belum waktunya kamu diatas, walaupun teman-temanmu banyak
yang sudah sukses. Belum waktunya untukmu senang-senang dulu, nanti kalau
terlalu cepat kamu lupa untuk bersyukur dan berbagi kepada sesama. Belum
waktunya.
Semua
proses pasti ada hasil dan yang kamu tanam hari ini akan kamu tuai esok hari.
Tenang saja, tidak usah terlalu dalam jangan sampai overthinking gitu. Hidup
ini dinikmati saja. Jangan dibawa susah, jangan di bawa ribet. Hehe.. padahal
aku hanya ingin menulis pesan sedikit saja kepada diriku sendiri, tapi ternyata
aku sudah menulis sebanyak 4 lembar. Mana mau kamu membacanya, aku tau ini akan
sangat membosankan, hehehe..
Jadi,setelah
ini nasihati dirimu sendiri ya sebelum menasihati orang lain. Jangan terlalu
memikirkan orang lain, yang hidup itu kamu bukan mereka. Mereka tidak pernah
tau, yang paham dirimu ya kamu sendiri.
Terakhir..
Salam
dariku, ku tunggu balasan dari cerita cita-citamu yang tercapai itu.
Ku
tunggu suksesmu.
I
love you, diriku.
Komentar
Posting Komentar